7 Hal yang Bisa Dirasakan Ketika Bekerja di Rumah Makan

7 Hal yang Bisa Dirasakan Ketika Bekerja di Rumah Makan
7 Hal yang Bisa Dirasakan Ketika Bekerja di Rumah Makan - Yaa mungkin kamu yang sedang membaca ini, ingin mencari lowongan pekerjaan yang berhubungan dengan rumah makan seperti pelayan, koki, kasir, pencuci piring dan tetek bengeknya.

Atau mungkin kamu sudah diterima untuk bekerja di rumah makan dan sebentar lagi akan memulai hari pertamamu untuk bekerja?

Tentu tidak semua orang termasuk kamu, mengetahui bagaimana rasanya menjadi seorang pekerja atau karyawan di sebuah rumah makan, oleh karena itu di artikel ini akan saya jelaskan berdasarkan pengalaman saya selama bekerja di rumah makan.

Menjadi Karyawan di Rumah Makan

Saya sendiri sedang bekerja di salah satu rumah makan di dekat rumah saya, kebetulan saya bekerja hanya di hari minggu saja, kadang juga sabtu jika dibutuhkan atau ketika rumah makan lagi rame.

Seperti yang kita ketahui, di hari-hari biasa tentu tidak banyak orang yang berkunjung ke rumah makan karena kesibukan masing-masing, seperti bekerja, kuliah ataupun kesibukan yang lain.

Oleh karena itu, di hari sabtu dan minggu, tempat saya bekerja selalu ramai pengunjung, otomatis saya dipanggil untuk membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di sana.

Kenapa saya menggunakan kata 'pekerjaan-pekerjaan' bukan 'pekerjaan' saja?

Pertanyaan yang bagus! Karena di rumah makan tempat saya bekerja, karyawan bekerja secara serabutan, kadang cuci piring, kada nge-order (ngasih menu dan nanyain ke pelanggan mau beli apa), kadang bersihin meja makan, nyapu wilayah rumah makan, jadi kasir, dan pekerjaan yang lainnya.

Tentu pekerjaan seperti ini tidak paten di rumah makan, maksud saya adalah mungkin tiap rumah makan memiliki proses bisnis yang berbeda-beda sehingga pekerjaan yang dibutuhkan pun juga berbeda-beda, tidak melulu serabutan.

Kebetulan aja yang saya alamin sendiri adalah kerja serabutan, sehingga apa yang akan saya ceritakan di artikel ini ya sesuai dengan pengalaman saya pribadi.

7 Hal yang Dirasakan Pegawai Rumah Makan

1. Bertemu Banyak Orang Baru di Setiap Harinya
Sudah tidak diragukan lagi bahwa kamu sudah bisa menebak apa yang akan kamu rasakan saat bekerja di rumah makan.

Tentu yang pertama adalah bertemu dengan banyak sekali orang-orang baru yang tentu karakternya tidak bisa kita tebak.

Selama saya menjadi pegawai di rumah makan, dan ketika saya nge-order pelanggan baru, di situlah saya bisa mengetahui karakter mereka.

Ada pelanggan yang baik hati, sabar, dan tidak sombong.

Bahkan ada juga yang sebaliknya.

Pernah saya jumpai pelanggan yang bisa dibilang gada akhlak, karena mereka seperti orang yang tidak berpendidikan tapi beruntung.

Iya saya katakan tidak berpendidikan karena mereka tidak bisa menjaga lisannya, sedangkan saya katakan beruntung karena mereka dititipi tuhan materi yang berlebih. Hal ini bisa dilihat dari pakaian, kendaraan, dan jumlah makanan yang mereka pesan.

Tapi demi menjaga kualitas layanan di rumah makan, sebagai pelayan tentu harus sabar menghadapi hal seperti ini.

2. Selain Bertemu Manusia gada akhlak, Ada juga yang Berakhlak
Yaa seperti halnya kopi ada pahit ada manis, pelanggan pun juga begitu. Ada pelanggan yang pahit seperti yang saya jelaskan sebelumnyam dan ada pula yang manis dengan akhlaknya yang baik saat berada di rumah makan.

Salah satu perilaku pelanggan rumah makan yang saya sukai adalah mereka mau menulis orderan mereka sendiri lalu mengantarkannya ke kasir.

Karena apa? Kadang ada juga pelanggan yang gamau nulis orderannya sendiri, udah gitu harus nungguin temennya yang lelet banget ga mau masuk rumah makan padahal udah ada di depan rumah makan.

Selain nulis orderan sendiri, saya juga suka dengan perilaku pelanggan yang ketika makan piringnya tidak berserakan, syukur-syukur mau dirapiin.

Yaa ketika sudah menjadi pegawai rumah makan, mungkin kamu akan tau sendiri bagaimana rasanya membersihkan meja makan dengan segitu banyaknya piring yang tertumpuk di sana apalagi kondisinya berserakan.

Jujur capek sekali rasanya, apalagi di hari-hari yang ramai pengunjung seperti weekend, hari besar, dan lain-lain.

3. Gajinya Juga Boleh Lah
Yaa berhubung saya hanya bekerja di hari minggu saja, saya digaji di bawah 100rb, di atas 50rb. Menurut saya udah cukup buat saya beli paketan, parfum, dan kebutuhan lainnya tiap bulan.

Dan sejauh ini belum tau juga berapa gaji karyawan lain yang bekerja selama satu bulan penuh.

Entah kenapa saat saya menanyakan soal gaji, karyawan lain menjawab 'gatau' -_-.

4. Dapat Mess
Yaa untuk hal ini bukan saya sih yang dapat, tapi karyawan-karyawan lain yang berasal dari luar kota.

Saya rasa lumayan lah ya bisa dapet gaji yang ga kecil-kecil amat dan dapat mess lagi, gatau lagi untuk rumah makan di daerah lain, karena di sini yang saya ceritakan adalah rumah makan di pedesaan, bukan di tengah kota.

5. Temen Karyawan Cantik-cantik
Udah jelas dong, namanya juga rumah makan, pasti karyawan harus dituntut untuk menjaga kebersiham dan kecantikannya di hadapan pelanggan.

Bukan untuk tebar pesona, melainkan ini menurut saya merupakan salah satu teknik marketing agar pelanggan betah di sana dan bahkan mau untuk berkunjung kembali.

Yaa walaupun cantik-cantik, jangan terlalu berharap untuk dapet jodoh di sana, sapa tau mereka udah ada calonnya!

6. Jadi tau Proses Bisnis di Rumah Makan
Yups, dengan bekerja di rumah makan apalagi kerjanya serabutan, tentu kamu akan jadi tahu bagaimana proses bisnis yang ada di sana.

Apa untungnya jika kamu mengetahui proses bisnisnya?

Kamu bisa mendapatkan ilmu bagaimana cara untuk membangun suatu usaha rumah makan yang mungkin suatu hari nanti bisa kamu dirikan sendiri usaha rumah makanmu dengan sahabat atau kerabatmu.

7. Dapet Ilmu Memasak Masakan Rumah Makan yang Enak
Nah, jika kamu sering-sering serabutan di wilayah dapur, kamu pasti bakal mengetahui apa sja resep masakan yang ada di rumah makan tempat kamu bekerja.

Apalagi jika ada menu makanan yang menjadi primadona di sana, mungkin bisa kamu pelajari bagaimana cara membuatnya dan bisa kamu coba praktekkan di rumah, entah untuk makan sendiri dengan keluarga atau untuk memulai usaha rumah makan sendiri.

Akhir Kata

Itu tadi merupakan penjelasan dengan beberapa pendapat saya tentang apa yang dirasakan ketika bekerja di rumah makan.

Tidak semua yang saya jelaskan di atas tidak bisa menjadi patokan untuk rumah makan yang lain, karena tentu saja masing-masing usaha rumah makan memiliki proses bisnis dan budayanya masing-masing.

Apa yang saya tulis ini juga tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun, hanya ingin berbagi pengalaman saja dengan harapan bisa bermanfaat bagi orang lain.

Terima kasih sudah membaca hingga akhir, jangan lupa baca artikel yang lain..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel